Heyy.. Apa kabar semuanya?? Kali ini Randiology akan berbagi informasi tentang sebuah kota, yang dimana kota ini adalah satu-satunya kota di INDONESIA yang punya nama BREBES (hahaha :v). Brebes akan kita kupas sebagian dalam blog ini. Kenapa kok saya mau bahas tentang Brebes? ya, karena Brebes adalah tempat kelahiran saya. Ahahahahahaa..
Brebes adalah sebuah daerah yang tepatnya disebut Kabupaten ya bukan Kota, yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Luas wilayahnya 1.902,37 km², jumlah penduduknya sekitar 1.732.719 jiwa (2010). Ibukotanya ada di Kecamatan Brebes. Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak di Jawa Tengah, dan paling luas di Jawa Tengah ke-2 setelah Kabupaten Cilacap. Kabupaten ini berada di ujung paling barat bagian utara di Jateng (tapi masih ada Losari di sebelah Kabupaten Brebes, saya belum tahu persis sudah merdeka belum itu daerah :v). Jadi, tepatnya ada di perbatasan antara Jawa Tengah dengan Jawa Barat. Brebes ini sendiri memiliki banyak keunikan, keanekaragaman, dll.
Sebelum lebih jauh mengenal Kabupaten unik ini, kita korek dulu SEJARAHnya yaa..
Ada beberapa pendapat mengenai asal usul nama Brebes. Salah satu pendapat menyatakan bahwa nama Brebes berasal dari kata "Bara" dan "Basah", bara berarti hamparan tanah luas dan basah berarti banyak mengandung air. Keduanya cocok dengan keadaan daerah Brebes yang merupakan dataran luas yang berair. Karena perkataan bara di ucapkan bere sedangkan basah di ucapkan besah maka untuk mudahnya di ucapkan Brebes. Dalam Bahasa Jawa perkataan Brebes atau mbrebes berarti tansah metu banyune yang berarti selalu keluar airnya.
Nama Brebes muncul sejak zaman Mataram. Kota ini berderet dengan kota-kota tepi pantai lainnya seperti Pekalongan, Pemalang, dan Tegal. Brebes pada saat itu merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tegal.
Pada tanggal 17 Januari 1678 di Jepara diadakan pertemuan Adipati Kerajaan Mataram se Jawa Tengah, termasuk Arya Martalaya, Adipati Tegal dan Arya Martapura, Adipati Jepara. Karena tidak setuju dengan acara penandatanganan naskah kerjasama antara Amangkurat Admiral dengan Belanda terutama dalam menumpas pemberontakan Trunajaya dengan imbalan tanah-tanah milik Kerajaan Mataram, maka terjadi perang tanding antara kedua adipati tersebut. Peristiwa berdarah ini merupakan awal mula terjadinya Kabupaten Brebes dengan Bupati berwenang .Sehari setelah peristiwa berdarah tersebut yaitu tanggal 18 Januari 1678, Sri Amangkurat II yang berada di Jepara mengangkat beberapa Adipati/ Bupati sebagai pengagganti Adipati-adipati yang gugur. Untuk kabupaten Brebes di jadikan kabupaten mandiri dengan adipati Arya Suralaya yang merupakan adik dari Arya Martalaya. Pengangkatan Arya Suralaya sekaligus titimangsa pemecahan Kadipaten Tegal menjadi dua bagian yaitu Timur tetap disebut Kadipaten Tegal dan bagian barat di sebut Kabupaten Brebes. (wikipedia;historyofbrebes)
Kurang lebihnya untuk sejarahnya seperti itu broh. Saya saja sebagai alumni mahasiswa lulusan Pendidikan Sejarah baru tahu sejarah Brebes pas nulis postingan ini. hahahaa (soalnya waktu kecil saya hidup nomaden broh, harap maklum). Tapi setidaknya saya sangat mencintai Brebes, walaupun terkadang orang-orangnya yang bisa dikatakan menyebalkan (nggapleki jon :v).
Wong-wonge Brebes
Selanjutnya mari kita bahas orang-orangnya broh.. :D
Orang-orang Brebes atau sebut saja ORBES (Orang Brebes, ngarang dewek) itu menurut saya pribadi cenderung lebih suka terima jadi, maksudnya adalah jarang mau repot. jadi, para orbes enggan melakukan hal-hal yang dirasa merepotkan dirinya sendiri, yang lebih ekstrim disebut malas. Orbes berkomunikasi dengan 90% Bahasa Ngapak dan sisanya 10% Bahasa Indonesia yang aneh (campuran Ngapak). Tetapi Orbes ini memiliki selera humor yang luar biasa, apabila kalian bertemu dengan Orbes dimanapun, walaupun orang tersebut basic-nya pendiam, dalam pergaulannya pasti ada kelakuan atau pemikiran yang absurd. Bergaul dengan Orbes apalagi bisa membuat anda awet muda, akan sering dibuat terpingkal-pingkal karena cara komunikasinya yang menggunakan bahasa ngapak, dan pembahasan yang rata-rata kurang penting dan sulit di nalar (hahaa tapi asik nemen sung yen wes ndopok karo wong brebes :D). Walaupun sulit di nalar atau bagaimana, tetap saja obrolan terus berjalan hingga tidak tahu ujungnya dimana. Namun itu merupakan daya tarik untuk berkomunikasi dengan Orbes. Orbes sendiri bisa lebih atau makin asyik apabila pergaulannya terjadi di daerahnya sendiri. Apabila di luar kota/daerah lain, Orbes cenderung lebih pendiam karena bahasa ngapak dianggap lucu oleh daerah diluar wilayah Ngapak (Wilayah Ngapak; Tegal Brebes Pemalang Purwokerto Cilacap Banyumas Banjarnegara dan sekitarnya). Tapi jangan salah, kalau Orbes bertemu dengan serumpunnya di lain daerah, maka kekonyolan dalam obrolan akan dimulai (nyong dewek kaya kuwe soalen, :v), dan pertemanan antar serumpun di luar daerah mereka akan kuat. Orbes sangatlah unik, selama apapun mereka berada di luar daerahnya, logat asli mereka tidak akan pernah hilang. Logat Ngapak akan selalu melekat di dasar jiwa Orbes. Berkomunikasi dengan bahasa apapun, mau Bahasa Indonesia, Bahasa Sunda, Bahasa Tumbuh-tumbuhan pun logat atau nada Ngapak pasti masih akan terdengar. Bagi warga wilayah Ngapak, mereka memiliki slogan unik, yakni "ORA NGAPAK ORA KEPENAK". Pokoknya buat kalian semua yang bertemu dengan Orbes dimanapun, kalian tidak akan rugi, bakalan asik, dan menyenangkan.
Selain itu, saya sebagai salah satu Orbes berpikiran bahwa sedikit sekali Orbes yang mempunyai pemikiran inisiatif. Rata-rata berdasarkan pergaulan saya sendiri dengan sekian banyak teman-teman Brebes, sangat sedikit sekali yang memiliki inisiasi dalam melakukan sesuatu hal. Sisanya kebanyakan berpikiran mengalir seperti air (maksudnya; ya kalo uda gitu ya mau gimana lagi, terusin aja). Kurang lebih begitu broh, tapi sekali Orbes yang mempunyai pemikiran lebih maju akan sangat luar biasa. Ide-ide yang dimilikinya sangat hebat.
Orbes juga punya beberapa panggilan akrab, misalnya WA, JON, NYAD, dan BOL. WA disini adalah panggilan akrab yang biasanya sesama Orbes ini belum begitu saling kenal tapi sudah ngobrol sana sini, jadi agar terkesan lebih akrab masing-masing memanggil WA. contoh; arane sapa wa?/ Randy wa,/ bar seka ndi wa? kayong kesel nemen wa/ sing umah, iya wa teol nemen sung.
JON, biasanya digunakan untuk memanggil teman yang sudah akrab. NYAD, digunakan untuk teman yang agak-agak menyebalkan (sempok :v). BOL, saya bingung darimana kata BOL itu, tapi BOL ini digunakan untuk teman akrab juga seperti JON. Mungkin saja BOL ini berasal dari kata BOLO; Bala/Teman, jadi BRO-nya Orbes mungkin. Hehehe...
kira-kira ini contoh orang yang dipanggil NYAD WANYAD |
Orbes tidak makan nasi broh, tapi makannya tu SEGA (hahahaa jadi kangen Brebes). mereka lebih suka makan nasi bungkus yang disebut PONGGOL. Ponggol itu sendiri terdiri dari Nasi eh maap Sega, Irisan Oseng-oseng tempe dan dikasih mi sedikit. Ponggol dimakan dipagi hari didampingi oleh teh anget sangat nikmat sekali broh..
Seperti inilah wujud dari Nasi Ponggol. Nasi dicampur dengan oseng tempe, mi kuning, dan remukan kerupuk dibungkus daun pisang. :O
Oh.. selain Nasi Ponggol, Brebes juga punya Telor Asin. Telor Asin di Brebes itu mantep bener yakin sung. Hampir di setiap tempat di Brebes pasti ada yang ngejual tu Telor (bahasa mulai campuraduk #pengenngapak).
Nasi Lengko, makanan ini bukan hanya favorit Brebes, tapi di Tegal juga merupakan makanan favorit. Lengko juga cocok untuk sarapan di pagi hari kayak Ponggol. Bedanya kalo lengko itu ada campuran sambel kacangnya dikasih kecap sama remukan kerupuk mi.
Sate Kambing, Brebes juga terkenal dengan sate kambingnya. Sate Kambing di Brebes boleh dikata sedep-sedep broh. Berbagai tempat di Brebes selalu ada warung sate tersebut. Kalian mesti coba dulu Sate Kambing Brebes dulu broh baru bedakan sama Sate Kambing di tempat lain. Saya tidak tahu kenapa menurut saya sendiri kalau Sate Kambing di Brebes dan sekitarnya itu lebih enak dibanding Sate Kambing di Pekalongan, Pemalang, Batang dan Semarang. Apa mungkin karena dalam membakar mempunyai teknik yang berbeda? atau dalam mengiris dagingnya dihayati dengan sentuhan cinta? atau.. ah sudahlah pokoknya manteb broh.
Masih banyak lagi kuliner/makanan khas Brebes broh, dan tidak bisa saya sebutkan semuanya. Kunjungilah kota cantik nan panas ini broh. cobalah untuk tinggal beberapa saat di tempat ini, sesuatu akan tertinggal di hati kalian. sampai detik ini saya sendiri juga belum bisa move on dari Brebes, terutama di Jatibarang, banyak sekali memori persahabatan saya disana. Brebes part 2 akan saya bahas di postingan berikutnya. Masih banyak lagi yang akan saya bahas tentang Brebes.
Terima kasih sudah sempat mampir.. :)